CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Rabu, 30 Juli 2008

What is Geology???

Geologi (berasal dari Yunani γη- (ge-, "bumi") dan λογος (logos, "kata", "alasan")) adalah Ilmu (sains yang mempelajari bumi, komposisinya, struktur, sifat-sifat fisik, sejarah, dah proses yang membentuknya.

Geologiwan telah membantu dalam menentukan umur Bumi yang diperkirakan sekitar 4.5 milyar (4.5x109) tahun, dan menentukan bahwa kulit bumi terpecah menjadi lempeng tektonik yang bergerak di atas mantel yang setengah cair(astenosfir) melalui proses yang sering disebut tektonik lempeng. Geologiwan membantu menemukan dan mengatur sumber daya alam yang ada di bumi, seperti minyak bumi, batu bara, dan juga metal seperti besi, tembaga, dan uranium serta mineral lainnya yang memiliki nilai ekonomi, seperti asbestos, perlit, mika, fosfat, zeolit, tanah liat, pumis, kuarsa, dan silika, dan juga elemen lainnya seperti belerang, klorin, dan helium.

Astrogeologi adalah aplikasi ilmu geologi tentang planet lainnya dalam tata surya (solar sistem). Namun istilah khusus lainnya seperti selenology (pelajaran tentang bulan), areologi (pelajaran tentang planet Mars), dll, juga dipakai.

Kata "geologi" pertama kali digunakan oleh Jean-André Deluc dalam tahun 1778 dan diperkenalkan sebagai istilah yang baku oleh Horace-Bénédict de Saussure pada tahun 1779.

Beberapa Pengertian Tentang Geologi.
Geologi = ilmu yg menguraikan susunan/struktur yang membentuk bumi beserta sifat dari masing2 lapisan/benda yang ada di dalamnya.
contoh : mengenai gempa, gunung berapi, aktifitas magma, lapisan bumi, permukaan bumi, jenis batu2an dan semacamnya.

Geologi adalah suatu cabang ilmu alam yang mengkhususkan tentang materi, penyusunan, komposisi, strukturbumi, proses-proses yang berkembang serta genesa (asal mula terbentuknya) bumi dan sejarah perkembangan bumi.

Teknik Geologi merupakan suatu cabang ilmu rekayasa yang mengembangkan pengetahuan tentang kebumian, khususnya pada bagian kulit bumi, dengan penekanan pada pembahasan materi, komposisi, serta proses-proses yang teriadi.

Disiplin ilmu geologi mem-pelajari bumi secarah keselu-ruhan meliputi: Asal kejadian, struktur, komposisi, sejarah hingga proses alamiah sampai pada kenampakan masa kini. Cabang-cabang ilmu geologi adalah: Geofisika, paleon-tologi, geokimia, geomorfologi, dan geologi struktur. Selain itu ilmu vulkanologi yaitu cabang ilmu geologi yang berhubu-ngan dengan kegunungapian. Aplikasi ilmu geologi yaitu; geologi ekonomi, geologi ke-lautan, geologi kewilayahan, geologi minyak dan gas bumi. geologi pertambangan, geologi tata kota, geologi lingkungan dan geologi teknik.
Pada cabang ilmu geologi yang terkait dengan asal keja-dian, struktur, komposisi, hingga kenampakan keadaan sekarang (morfologi), dapat berkaitan juga dengan muasal terjadinya bencana alam (na-tural disaster). Ada cabang geofisika yaitu pengetahuan tentang fisik bumi bagian dalam dengan memakai meto-de dan teknik fisika seperti mengukur gelombang gempa, magnet bumi, grafitasi, struk-tur lapisan kulit bumi, dsb. Ada juga geologi struktur yang mempelajari tentang susunan lapisan batuan (stratigrafi), bentuk atau bangun daripada kulit bumi akibat adanya gaya-gaya eksogen dan endo-gen yang bekerja.

Program Studi Teknik Geologi adalah suatu program pendidikan yang mempelajari dan mengembangkan masalah-masalah yang berkaitan dengan bentuk muka bumi, material penyusun bumi, proses-proses dinamika bumi dan sejarah bumi serta geologi terapannya seperti geologi minyak dan gas bumi, geologi teknik, hidro geologi, geologi tata lingkungan, geologi tambang dan lain-lain.

Geologi rekayasa adalah penerapan ilmu geologi dalam praktek rekayasa untuk tujuan menjamin faktor-faktor geologi yang mempengaruhi lokasi, disain, konstruksi, operasi dan perawatan pekerjaan rekayasa telah dikenali dan diperhitungkan dengan matang. Penelitian geologi rekayasa dapat dilakukan pada waktu perencanaan, analisa dampak lingkungan, disain rekayasa sipil, rekayasa optimasi dan tahapan konstruksi proyek umum dan swasta, serta pada tahap setelah konstruksi dan penyelidikan proyek. Penelitian geologi rekayasa dilakukan oleh seorang ahli geologi atau ahli geologi rekayasa terdidik, tenaga profesional yang terlatih dan memiliki kemampuan untuk mengenali dan menganalisa bahaya geologi serta kondisi geologi yang merugikan. Keseluruhan tujuan tersebut adalah untuk melindungi jiwa dan harta benda dari kerusakan serta solusi untuk masalah-masalah geologi.

Ahli geologi rekayasa menyelidiki dan memberikan pertimbangan, analisa, dan disain dari sudut pandang geologi dan geoteknik. Pekerjaan yang dilakukan oleh ahli geologi rekayasa mencakup; penyelidikan bahaya geologi, geoteknik, sifat-sifat materi, stabilitas longsoran dan lereng, erosi, banjir, kekeringan, dan seismik, dll.

Cabang - Cabang Ilmu Geologi

Geologi Ekonomi : ilmu yang mempelajari tentang bahan - bahan alam yang ekonomis.
Geologi Teknik : ilmu yang mempelajari tentang penggunaan geologi dalam lapangan teknik sipil.
Geomorfologi : ilmu yang mempelajari tentang permukaan kulit bumi.
Hidrogeologi : ilmu yang mempelajari tentang air tanah.
Mineralogi : ilmu yang mempelajari tentang mineral - mineral.
Petrologi : ilmu yang mempelajari tentang batuan.
Paleontologi : ilmu yang mempelajari tentang fosil.
Volkanologi : ilmu yang mempelajari tentang gunung api.

Batuan

Batuan beku atau sering disebut igneous rocks adalah batuan yang terbentuk dari satu atau beberapa mineral dan terbentuk akibat pembekuan dari magma. Berdasarkan teksturnya batuan beku ini bisa dibedakan lagi menjadi batuan beku plutonik dan vulkanik. Perbedaan antara keduanya bisa dilihat dari besar mineral penyusun batuannya. Batuan beku plutonik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang relatif lebih lambat sehingga mineral-mineral penyusunnya relatif besar. Contoh batuan beku plutonik ini seperti gabro, diorite, dan granit (yang sering dijadikan hiasan rumah). Sedangkan batuan beku vulkanik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang sangat cepat (misalnya akibat letusan gunung api) sehingga mineral penyusunnya lebih kecil. Contohnya adalah basalt, andesit (yang sering dijadikan pondasi rumah), dan dacite

Batuan sediment atau sering disebut sedimentary rocks adalah batuan yang terbentuk akibat proses pembatuan atau lithifikasi dari hasil proses pelapukan dan erosi yang kemudian tertransportasi dan seterusnya terendapkan. Batuan sediment ini bias digolongkan lagi menjadi beberapa bagian diantaranya batuan sediment klastik, batuan sediment kimia, dan batuan sediment organik. Batuan sediment klastik terbentuk melalui proses pengendapan dari material-material yang mengalami proses transportasi. Besar butir dari batuan sediment klastik bervariasi dari mulai ukuran lempung sampai ukuran bongkah. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan penyimpan hidrokarbon (reservoir rocks) atau bisa juga menjadi batuan induk sebagai penghasil hidrokarbon (source rocks). Contohnya batu konglomerat, batu pasir dan batu lempung. Batuan sediment kimia terbentuk melalui proses presipitasi dari larutan. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan pelindung (seal rocks) hidrokarbon dari migrasi. Contohnya anhidrit dan batu garam (salt). Batuan sediment organik terbentuk dari gabungan sisa-sisa makhluk hidup. Batuan ini biasanya menjadi batuan induk (source) atau batuan penyimpan (reservoir). Contohnya adalah batugamping terumbu.

Batuan metamorf atau batuan malihan adalah batuan yang terbentuk akibat proses perubahan temperature dan/atau tekanan dari batuan yang telah ada sebelumnya. Akibat bertambahnya temperature dan/atau tekanan, batuan sebelumnya akan berubah tektur dan strukturnya sehingga membentuk batuan baru dengan tekstur dan struktur yang baru pula. Contoh batuan tersebut adalah batu sabak atau slate yang merupakan perubahan batu lempung. Batu marmer yang merupakan perubahan dari batu gamping. Batu kuarsit yang merupakan perubahan dari batu pasir.Apabila semua batuan-batuan yang sebelumnya terpanaskan dan meleleh maka akan membentuk magma yang kemudian mengalami proses pendinginan kembali dan menjadi batuan-batuan baru lagi.

Proses-proses tersebut berlangsung sepanjang waktu baik di masa lampau maupun masa yang akan datang. Kejadian alam dan proses geologi yang berlangsung sekarang inilah yang memberikan gambaran apa yang telah terjadi di masa lampau seperti diungkapkan oleh ahli geologi “JAMES HUTTON” dengan teorinya “THE PRESENT IS THE KEY TO THE PAST”

Fosil


Fosil, dari bahasa Latin fossa yang berarti "galian", adalah sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk hidup yang menjadi batu atau mineral. Untuk menjadi fosil, sisa-sisa hewan atau tanaman ini harus segera tertutup sedimen. Oleh para pakar dibedakan beberapa macam fosil. Ada fosil batu biasa, fosil yang terbentuk dalam batu ambar, fosil ter, seperti yang terbentuk di sumur ter La Brea di Kalifornia. Hewan atau tumbuhan yang dikira sudah punah tetapi ternyata masih ada disebut fosil hidup. Ilmu yang mempelajari fosil adalah paleontologi.
secara singkat definisi dari fosil harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Sisa-sisa organisme.
2. Terawetkan secara alamiah.
3. Pada umumnya padat/kompak/keras.
4. Berumur lebih dari 11.000 tahun.

Fosilisasi merupakan proses penimbunan sisa-sisa hewan atau tumbuhan yang terakumulasi dalam sedimen atau endapan-endapan baik yang mengalami pengawetan secara menyeluruh, sebagian ataupun jejaknya saja. Terdapat beberapa syarat terjadinya pemfodilan yaitu antara lain:
Organisme mempunyai bagian tubuh yang keras
1. Mengalami pengawetan
2. Terbebas dari bakteri pembusuk
3. Terjadi secara alamiah
4. Mengandung kadar oksigen dalam jumlah yang sedikit
5. Umurnya lebih dari 10.000 tahun yang lalu.
Istilah "fosil hidup" adalah istilah yang digunakan suatu spesies hidup yang menyerupai sebuah spesies yang hanya diketahui dari fosil. Beberapa fosil hidup antara lain ikan coelacanth dan pohon ginkgo. Fosil hidup juga dapat mengacu kepada sebuah spesies hidup yang tidak memiliki spesies dekat lainnya atau sebuah kelompok kecil spesies dekat yang tidak memiliki spesies dekat lainnya. Contoh dari kriteria terakhir ini adalah nautilus.

Mineral


Mineral ialah benda alam yang homogen yang memiliki sifat fisik maupun kimia tertentu. Pada umumnya mineral bersifat padat akan tetapi dapat juga berwujud cair atau gas. Karena memiliki sifat fisik, kimia tertentu sehingga dengan mengetahui sifat-sifat tersebut dapat untuk menentukan ( mendeterminasikan ) nama mineral. Sifat fisiknya misalnya : warna, cerah, kilat, kekerasan, belahan, pecahan, berat jenis, struktur dan sifat-sifat optic ( dengan mikroskop ). Sifat kimia misalnya unsur-unsur atau senyawa kimia yang terkandung didalamnya. Di alam terdapat kira-kira 3000 mineral.

Senin, 28 Juli 2008

Sekapur Sirih

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Saya ucapkan selamat datang dan terima kasih kepada Anda semua yang telah bersedia meluangkan waktu untuk berkunjung ke blog pribadi saya ini. Blog ini saya buat untuk memenuhi tugas dari guru produktif saya,Bapak Moechijar Endarjanto,yang memberi pelajaran kepada saya tentang ilmu Geologi Informasi. Semoga apa yang saya berikan ini dapat bermanfaaat buat Anda semua,dan bisa menambah wawasan anda tentang ilmu Geologi. Semoga blog ini bisa terus berjalan,dan selalu menyajikan artikel - artikel tentang ilmu Geologi yang uptodate. Dan tak lupa saya juga berharap agar sekiranya Anda bisa memberi komentar yang membangun tentang blog saya. Thanks,n welcome!!!